Rabu, 25 Oktober 2017

Pengendalian Personil (User Pengguna IT)



Sistem pengendalian personil merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

Tujuan
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian personil :
-          Menjaga kekayaan organisasi.
-          Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
-          Mendorong efisiensi.
-          Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Jenis
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian personil dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1.    Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
2.    Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls).
Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

Peran Penting Personil
-          Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan kegiatan organisasi.
-      Menciptakan pengawasan melekat, menutupi nkelemahan dan keterbatasan personel, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan.
-          Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang akan diterapkan.
-          Membantu auditor dalam memastikan efektifitas
-          audit, dengan keterbatasan waktu dan biaya audit

Keterbatasan Personil
-     Kekeliruan pengoperasian sistem (mistake in judgement) karena terbatasnya informasi dan waktu, karena tekanan lingkungan, atau karena terbatasnya kemampuan, meskipun SPI sudah dilengkapi dengan pedoman penyelesaian masalah.
-    Pelanggaran sistem (breakdowns), baik disengaja atau tidak, misalnya karena kesalahan interpretasi, kecerobohan, gangguan lingkungan, perubahan personalia, atau perubahan sistem dan prosedur.
-          Kolusi, atau kerjasama negatif sekelompok orang.
-          Pelanggaran dengan sengaja oleh manajemen (management override)
-          Dilema biaya-manfaat (costs versus benefits)

Penanggungjawab
1.    COSO (committee of sponsoring organizations), suatu organisasi yang anggotannya terdiri dari AAA (the American Accounting Association), AICPA, IIA (the Institute of Internal Auditors), IMA (the Institute of Management Accountants), dan FEI (the Financial Executive Institute), menyatakan bahwa setiap personel dalam suatu organisasi memiliki tanggungjawab dan merupakan bagian dari struktur pengendalian interen organisasi.
2.    Pihak eksteren, seperti auditor independent serta lembaga otoritas yang lain, dimungkinkan untuk memberikan kontribusi dalam perancangan struktur pengendalian interen, tetapi mereka tidak bertanggungjawab terhadap efektifitas personil dan bukan bagian dari personil
3.    Kelompok berperan besar, Manajemen, Dewan komisaris dan komite audit, Auditor interen, Personel lain dalam organisasi, Auditor independen, pihak luar lain, seperti lembaga-lembaga otoritas yang memiliki kewenangan untuk mengatur jalannya organisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar