Kamis, 29 Desember 2016

“SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR”



PENDAHULUAN
            Komputer sudah menjadi peralatan keseharian yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan saat ini untuk berbagai tugas, baik untuk mengerjakan tugas, browsing internet mencari informasi, menggunakan program untuk menyelesaikan masalah yang kompleks, sampai sebagai hiburan sekalipun seperti bermain video game dan menonton film. Pentingnya peran komputer pada era sekarang ini membuat kerusakan yang dapat terjadi pada sistem komputer dapat menghambat produktivitas pengguna komputer itu sendiri.
            Hal yang biasanya dilakukan saat terjadi kerusakan komputer adalah dengan memperbaikinya sebisa mungkin, baik memperbaikinya sendiri maupun meminta kepada teknisi yang ahli. Solusi lainnya seperti membeli komputer baru untuk digunakan, namun solusi hanya dijadikan solusi terakhir jika memang tidak dapat diperbaiki karena dengan membeli baru, pengguna akan kehilangan semua data lamanya dan tentunya mengeluarkan uang lebih banyak lagi. Maka memperbaiki komputer sebisa mungkin adalah hal yang logis yang akan dilakukan pengguna jika komputernya mengalami kerusakan.
MASALAH
            Dalam menangani kerusakan komputer, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mendiagnosa terlebih dahulu apa yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada sistem komputer, kemudian dari diagnosa tersebut dapat memberikan solusi yang seharusnya dilakukan untuk memperbaikinya. Hal ini membutuhkan ilmu seputar hardware, software, dan sistem operasi komputer untuk dapat mendiagnosanya dan memberikan solusi yang tepat. Tidak semua pengguna komputer mengerti ilmu-ilmu komputer yang dibutuhkan untuk dapat memperbaiki kerusakan pada komputernya. Terkadang pengguna yang awam akan memanggil atau membawa komputernya ke teknisi yang sudah mengerti komputer.
            Hal ini menimbulkan beberapa masalah baru, diantaranya adalah teknisi sekalipun memerlukan waktu lama untuk dapat mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada sebuah komputer yang belum tentu kerusakan yang didiagnosa sudah benar. Tidak jarang juga teknisi menunda pekerjaannya dikarenakan memiliki pekerjaan lain atau karena kompleksnya tingkat kerusakan. Selain itu dengan menggunakan jasa teknisi, pengguna harus mengeluarkan uang lagi untuk membayar jasanya.
SOLUSI
            Solusi dari permasalahan di atas adalah dengan membuat aplikasi sistem pakar (expert system) yang dapat digunakan untuk konsultasi mendiagnosa kerusakan komputer. Sistem pakar itu sendiri adalah sebuah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan-pengetahuan manusia sebagai pakar ke komputer, sehingga komputer dapat menyelesaikan masalah yang dapat diselesaikan oleh pakar tersebut. Dengan adanya sistem pakar, pengguna tidak perlu repot-repot mencari dan membayar teknisi untuk mengetahui apa kerusakan dari komputernya. Bahkan pengguna dapat melakukannya di rumah dengan penggunaan aplikasi sistem pakar tersebut.
            Sistem pakar ini akan bekerja layaknya seperti konsultasi terhadap pakar atau dalam hal ini teknisi, pengguna akan memberikan masukkan berupa gejala-gejala yang terjadi pada komputer, seperti apa kerusakannya terjadi, dan lain-lain. Dari masukan yang diberikan pengguna, sistem pakar dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi pada komputer pengguna.
            Adapun metode-metode yang digunakan oleh sistem pakar ini :
Forward Chaining
Forward chaining merupakan metode inferensi yang dimulai dari mengumpulkan data-data berupa fakta yang ada menuju kesimpulan akhir. Jadi dimulai dari premis-premis masukan (if) kemudian menuju kesimpulan (then). Informasi masukan yang ada dapat berupa data, bukti, pengamatan. Sedangkan kesimpulan yang diberikan dapat berupa tujuan, hipotesa, diagnosa, dan penjelasan. Sehingga alur dari forward chaining adalah maju.
Dalam hal ini, masukan yang ada berupa informasi-informasi yang pengguna berikan berhubungan dengan kerusakan yang terjadi kepada komputer pengguna, berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh sistem pakar. Lalu informasi ini akan diperoses oleh sistem pakar menggunakan metode inferensi forward chaining sehingga menghasilkan kesimpulan berupa diagnosa dari penyebab kerusakan komputer, beserta penjelasannya.
Certainty Factor
Certainty factor atau faktor kepastian adalah nilai parameter klinis yang menunjukkan besarnya kepercayaan. Dalam menghadapi masalah yang ada, sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian dapat berupa probalitas atau kebolehjadian yang tergantung dari hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti atas pertanyaan yang diajukan sistem. Aturan yang tidak pasti muncul dikarenakan ketidakmampuan seorang pakar untuk merumuskan suatu aturan secara pasti.
Dalam kasus sistem pakar ini, jawaban yang diberikan belum tentu jawaban yang tepat dikarenakan dapat terjadinya ketidakpastian seperti pengguna salah memberikan informasi dalam menjawab pertanyaan sistem, atau pakar yang merancang sistem pakar tersebut melakukan kesalahan dalam diagnosa kerusakan. Maka dari itu diperlukanlah certainty factor.
BIDANG YANG DIKEMBANGKAN
            Bidang-bidang ilmu yang dikembangkan dari pembuatan sistem pakar ini meliputi bidang-bidang komputer. Ilmu bidang komputer ini sangat dibutuhkan dalam pendiagnosaan kerusakan  karena kerusakan dari komputer dapat terjadi dikarenakan kegagalan sistem, yang dapat disebabkan kerusakan pada perangkat keras, perangkat lunak, atau sistem operasi.
            Pembuatan sistem pakar ini juga mengembangkan penggunaan sumber daya komputer, terutama pada bidang kecerdasan buatan (artificial inteligence) dan interaksi antara manusia dengan komputer. Pada kecerdasan buatan, lebih mengutamakan logika komputer yang diberikan pakar dalam menyelesaikan masalah. Pada interaksi antara manusia dengan komputer mengutamakan sisi desain dan antarmuka (interface) agar aplikasi sistem pakar tersebut sebagai komputer mudah dan nyaman digunakan oleh pengguna sebagai manusia untuk berinteraksi.
EVALUASI
            Hasil pengujian dilakukan penulis jurnal sistem pakar ini yang mencoba aplikasi perangkat lunak ke beberapa toko komputer dan membandingkan antara pengujian secara manual dengan pengujian menggunakan sistem pakar yang dia buat.
Dapat disimpulkan dari data yang diambil di atas, sistem pakar ini lebih unggul dari pendiagnosaan secara manual oleh teknisi dalam ukuran waktu karena lebih cepat dalam mengidentifikasikan penyebab kerusakan dari komputer.
Berikut adalah hasil :


KONTRIBUSI
            Kontribusi dari sistem pakar ini yaitu dapat menghemat biaya pengeluaran maupun waktu oleh pengguna untuk memperbaiki kerusakannya dengan menggunakan sumber komputer yang ada. Tanpa adanya sistem pakar ini, komputer hanya dapat melakukan diagnosa minimal yang terjadi pada kerusakan komputer itu sendiri, dan apalagi yang terjadi adalah kerusakan total dimana komputer tidak dapat digunakan sama sekali maka komputer tersebut tidak dapat melakukan diagnosa sedikitpun. Menurut saya berdasarkan hasil evaluasi di atas, kontribusi yang diberikan tersebut sudah signifikan.
CRITICAL THINKING
            Berdasarkan analisis yang saya lakukan dalam pembuatan review ini, dapat saya simpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan sistem pakar ini.
Kelebihan :
Menghemat biaya
Pengguna tidak perlu membayar biaya konsultasi dan perbaikan dengan teknisi untuk memperbaiki komputernya.
Efisien
Waktu yang diperlukan untuk mendiagnosa penyebab kerusakan berdasarkan pengujian yang ada menjadi lebih singkat.
Praktis
Bahkan konsultasi yang dilakukan dapat dilakukan dari rumah karena sistem pakar berupa program aplikasi.
Kontribusi ilmu
Pembuatan sistem pakar ini berkontribusi dalam kemajuan ilmu komputer, terutama dibidang kecerdasan buatan.
Kekurangan
Kurang detil
Jika pengguna membutuhkan penjelasan lebih detil mengenai kerusakan komputer lebih detail, maka akan lebih baik jika menghubungi teknisi.
Keterbatasan interaksi
Pengguna tidak dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang ingin ditanyakan ke sistem pakar, hanya dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.
Ketidakpastian
Jawaban yang diberikan belum tentu 100% benar karena faktor-faktor ketidakpastian yang ada seperti kesalahan dalam menjawab pertanyaan atau kesalahan dalam aturan yang diberikan oleh pakar